Beberapa bulan yang lalu,
ketika saya mengikuti sebuah pembekalan di sebuah lembaga instansi pemerintah,
saya mendapatkan sebuah kalimat yang menggelitik tetapi itu adalah sebuah
kenyataan dalam hidup. Waktu itu, ada seorang teman saya yang bertanya kepada
seorang pembicara tentang nasib saya dan teman-teman (pekerjaan-red) di
instansi tersebut. Permasalahannya adalah karena saya dan teman-teman belum ada
kejelasan sama sekali, kapan kami akan benar-benar mendapatkan pekerjaan yang
tetap. Dengan nada yang santai dan sedikit menggelitik, pembicara tersebut
menjawab, “Bukankah hidup ini penuh ketidakpastian?”. Sebuah jawaban ‘ngeles’ yang cukup membuat kami sontak
berteriak. Kami tahu bahwa pembicara tersebut sebenarnya juga tidak tahu akan
kepastian itu. Tapi kalimat yang terlontar itu memang benar adanya. Dan kalimat
itu jugalah yang membuat kami galau. Keluarnya kalimat itu membuat kami
berpikir bahwa memang dalam waktu dekat ini, belum ada kepastian tentang nasib
pekerjaan kami.
Hidup adalah ketidakpastian.
Kita tidak pernah tahu apa yang akan terjadi satu jam yang akan datang. Kita
juga tidak pernah tau apa yang akan terjadi pada diri kita satu hari kemudian.
Hidup ini penuh rahasia. Tapi, apa yang akan terjadi pada diri kita nanti
adalah hasil dari apa yang kita perbuat sekarang. Begitulah hidup akan terus
berjalan. Apapun yang terjadi dalah hidup ini kita harus menjalaninya.
Sebenarnya cerita ini adalah
‘curcol’ di tengah kegalauan pada
diri saya. Sekaligus sebagai penyemangat buat diri saya sendiri di tengah
ketidakjelasan nasib yang terjadi pada saya. Saya belajar untuk bersyukur atas
semua yang telah saya lalui dan saya dapatkan. Saya harus tahu bahwa di luar
sana masih banyak orang yang nasibnya kurang beruntung daripada saya. Jadi akan
memacu saya untuk selalu bersyukur atas apa yang sudah saya dapatkan saat ini. Alhamdulillah.
(No. Post:
C-03/CBDA.22/BLOGGER/2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar