Ini adalah cerita di kantor tempat saya bekerja.
Berada di lantai dasar (lantai 1). Ruangan di lantai dasar hanya dihuni oleh 2
(dua) seksi yaitu Seksi Pelayanan dan Seksi Pengolahan Data dan Informasi
(PDI). Tidak ada sekat yang memisahkan antara kedua seksi itu. Bisa saling
melihat dan saling menyapa.
Anehnya, kedua seksi itu mempunyai karakter yang
berbeda jauh. Dilihat dari segi kuantitas pekerjaannya, sebenarnya sama
banyaknya. Berkas dan data yang dimasukkan lewat Pelayanan, semuanya akan
dilempar ke PDI untuk direkam, selanjutnya diteruskan ke seksi terkait. Tetapi,
jika dilihat dari segi penghuninya, oh, luar biasa perbedaannya. Orang-orang di
Pelayanan di bawah pimpinan Washilatul Jannah yang notabene serius, semuanya
juga ikut-ikutan serius. Mulai dari yang tua sampai yang muda semua bermuka
serius. Hampir tidak ada candaan di sana. Adanya keseriusan. Sedangkan,
orang-orang di PDI di bawah pimpinan Erlayas Banna Ginting yang notabene kocak,
semuanya juga ikut-ikutan kocak. Mulai dari yang tua sampai yang muda, semuanya
pada becanda. Bahkan hampir tak ada seriusnya. Rame.
Di Pelayanan, saking seriusnya, hampir jarang ada
suara riuh di sana. Lah, di PDI hampir selalu rame dengan candaan khasnya
masing-masing. Bahkan, kasinya pun ikutan becanda. Sungguh, terjadi kekontrasan
di antara 2 (dua) seksi dalam 1 (satu) ruangan. Tapi itu benar. Jika semuanya
serius, maka akan kelihatan kaku. Dan jika semuanya becanda, maka akan terlihat
seperti hanya main-main saja. Dengan adanya keseriusan yang bersebelahan dengan
kekocakan, keseimbangan pun tercapai. Ruangan pun jadi sempurna dengan adanya 2
(dua) hal yang berseberangan tersebut.
Fakta berbicara, ketika saya menanyakan kepada
teman-teman seangkatan saya untuk memilih di antara 2 (dua) seksi tersebut, dan
hasilnya adalah semuanya memilih PDI. Meskipun tercipta keseimbangan di ruangan
itu, tapi ketika ada orang baru masuk ke area itu, dia pasti akan cenderung
lebih memilih PDI daripada Pelayanan. Begitulah sebuah kekocakan. Banyak orang
lebih memilih suatu hal yang serius tapi santai, bukan yang serius tapi kaku.
(No. Post: C-01/CBDA.22/BLOGGER/2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar