Selasa, 24 April 2012

KEKONTRASAN DALAM SATU RUANGAN


Ini adalah cerita di kantor tempat saya bekerja. Berada di lantai dasar (lantai 1). Ruangan di lantai dasar hanya dihuni oleh 2 (dua) seksi yaitu Seksi Pelayanan dan Seksi Pengolahan Data dan Informasi (PDI). Tidak ada sekat yang memisahkan antara kedua seksi itu. Bisa saling melihat dan saling menyapa.

Anehnya, kedua seksi itu mempunyai karakter yang berbeda jauh. Dilihat dari segi kuantitas pekerjaannya, sebenarnya sama banyaknya. Berkas dan data yang dimasukkan lewat Pelayanan, semuanya akan dilempar ke PDI untuk direkam, selanjutnya diteruskan ke seksi terkait. Tetapi, jika dilihat dari segi penghuninya, oh, luar biasa perbedaannya. Orang-orang di Pelayanan di bawah pimpinan Washilatul Jannah yang notabene serius, semuanya juga ikut-ikutan serius. Mulai dari yang tua sampai yang muda semua bermuka serius. Hampir tidak ada candaan di sana. Adanya keseriusan. Sedangkan, orang-orang di PDI di bawah pimpinan Erlayas Banna Ginting yang notabene kocak, semuanya juga ikut-ikutan kocak. Mulai dari yang tua sampai yang muda, semuanya pada becanda. Bahkan hampir tak ada seriusnya. Rame.

Di Pelayanan, saking seriusnya, hampir jarang ada suara riuh di sana. Lah, di PDI hampir selalu rame dengan candaan khasnya masing-masing. Bahkan, kasinya pun ikutan becanda. Sungguh, terjadi kekontrasan di antara 2 (dua) seksi dalam 1 (satu) ruangan. Tapi itu benar. Jika semuanya serius, maka akan kelihatan kaku. Dan jika semuanya becanda, maka akan terlihat seperti hanya main-main saja. Dengan adanya keseriusan yang bersebelahan dengan kekocakan, keseimbangan pun tercapai. Ruangan pun jadi sempurna dengan adanya 2 (dua) hal yang berseberangan tersebut.

Fakta berbicara, ketika saya menanyakan kepada teman-teman seangkatan saya untuk memilih di antara 2 (dua) seksi tersebut, dan hasilnya adalah semuanya memilih PDI. Meskipun tercipta keseimbangan di ruangan itu, tapi ketika ada orang baru masuk ke area itu, dia pasti akan cenderung lebih memilih PDI daripada Pelayanan. Begitulah sebuah kekocakan. Banyak orang lebih memilih suatu hal yang serius tapi santai, bukan yang serius tapi kaku.
(No. Post: C-01/CBDA.22/BLOGGER/2012)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar