Anak-anak tampaknya lebih punya
kebijaksanaan dibanding kita semua. Mark, tidak memohon kepada Tuhan untuk
menjadi juara dalam setiap ujian. Mark, tidak memohon kepada Tuhan untuk
meluluskan dan mengatur setiap hasil yang ingin diraihnya. Anak itu juga tidak
meminta Tuhan untuk mengabulkan semua harapannya. Dia tidak berdoa untuk menang
dan menyakiti yang lainnya. Namun, dia memohon kepada Tuhan agar diberikan
kekuatan saat menghadapi itu semua. Dia berdoa agar diberikan kemuliaan dan mau
menyadari kekurangan dengan rasa bangga.
Mungkin
telah banyak waktu yang kita lakukan untuk berdoa kepada Tuhan untuk
mengabulkan setiap permintaan kita. Terlalu sering juga kita meminta Tuhan
untuk menjadikan kita nomor satu, menjadi yang terbaik, menjadi pemenang dalam
setiap ujian. Terlalu sering kita berdoa pada Tuhan untuk menghalau setiap
halangan dan cobaan yang ada di depan mata. Padahal, bukankah yang kita
butuhkan adalah bimbingan-Nya, tuntunan-Nya, dan panduan-Nya?
Kita
sering terlalu lemah untuk percaya bahwa kita kuat. Kita sering lupa dan merasa
cengeng dengan kehidupan ini. Tak adakah semangat perjuangan yang mau kita
lalui? Saya yakin, Tuhan memberikan kita ujian yang berat bukan untuk membuat
kita lemah, cengeng, dan mudah menyerah. Sesungguhnya Tuhan sedang menguji
setiap hamba-Nya yang shaleh.
(No. Post:
R-01/CBDA.22/BLOGGER/2012)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar